Wahyu Noor Hasan - Okezone
Minggu, 24 Mei 2015 13:03 WIB
Gambar Screenshot Penyebaran Fitur oleh Penjahat Cyber (Foto : Softpedia)
CALIFORNIA – Pembaruan fitur aplikasi messaging WhatsApp, yakni Video Calling kian ramai dibincangkan para netizen. Namun sayang, fitur video panggilan tersebut diungkapkan adalah virus yang disebarkan penjahat cyber untuk mencuri data atau kontak penggunanya.
Seperti dilansir dari laman situs News Softpedia, Sabtu (23/5/2015), banyaknya pengguna WhatsApp yang mencapai 800 juta pengguna, merupakan target yang menarik bagi para penjahat cyber. Sehingga fitur baru menjadi bahan ‘godaan’ yang digunakan penipu untuk menyusup ke dalam perangkat.
Fitur Video Calling adalah salah satu cara yang digunakan para penjahat cyber untuk menyebarkan spam ke dalam perangkat. Pengguna akan diberikan pesan palsu untuk mencoba layanan baru perusahaan, yang diklaim lebih baik daripada aplikasi Skype.
Pengguna akan dilampirkan sebuah alamat situs untuk me-download fitur, kemudian diminta untuk melakukan proses verifikasi untuk meningkatkan kepercayaan pengguna. Selain itu, pengguna juga akan diminta untuk mengundang 10 teman aktif atau grup dalam aplikasi WhatsApp.
Setelah aplikasi terinstal, pengguna akan dibawa ke halaman situs baru sebagai proses lanjutan. Kemudian dalam halaman ini, pengguna akan diminta untuk memasukan nomor atau data seperti halnya survei online yang diklaim sebagai syarat dan pengiriman kode aktivasi fitur baru WhatsApp.
Sebenarnya, cara tersebut adalah proses penipuan untuk mendapatkan data pribadi pengguna, serta mendapatkan kontak teman lainnya yang diundang. Sehingga penjahat tidak hanya memiliki satu data pengguna, nomor kontak yang diundang juga akan ikut terjerat dalam fitur palsu WhatsApp baru ini.
(amr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar